animasi-bergerak-pesawat-terbang-0028

Jumat, 26 Juni 2015

Perang Tiongkok-Jepang Kedua

Perang Tiongkok-Jepang Kedua (7 Juli 1937 sampai 9 September 1945) adalah perang besar antara Tiongkok dan Jepang, sebelum dan selama Perang Dunia II. Perang ini adalah perang Asia terbesar pada abad ke-20.

Walaupun kedua negara telah sebentar-sebentar berperang sejak tahun 1931, perang berskala besar baru dimulai sejak tahun 1937 dan berakhir dengan

Selasa, 16 Juni 2015

Perang Sino-Jepang Pertama

Perang Sino-Jepang  Pertama terjadi pada tanggal 1 Agustus 1894 - 17 April 1895 terjadi antara dinasti Qing (China) dan Meiji (Jepang), terutama masalah Dinasti Joseon (Korea). Setelah lebih dari enam bulan, dengan kemenangan yang buruk  oleh tanah Jepang dan angkatan laut dan hilangnya pelabuhan Cina Weihai, kepemimpinan Qing digugat untuk perdamaian di Februari 1895.

Perang ini menunjukkan kegagalan upaya dinasti Qing untuk memodernisasi militernya dan menangkis ancaman terhadap kedaulatannya, terutama dibandingkan dengan Jepang yang sukses pasca-Restorasi Meiji.


Untuk pertama kalinya, dominasi regional di Asia Timur bergeser dari

Senin, 15 Juni 2015

Kontroversi mengenai Perang Enam Hari

Peristiwa-peristiwa pada saat Perang Enam Hari yang dramatik telah menimbulkan beberapa tuduhan serta teori-teori yang penuh dengan kontroversi :

Angkatan Bersenjata Israel membunuh tawanan perang Mesir

Dalam sebuah pertemuan untuk Radio Israel pada tanggal 16 Agustus 1995, Aryeh Yitzhaki yang dahulu bertugas di Pusat Pengajian Sejarah Angkatan Bersenjata Israel di Universitas Bar-Ilan menuduh bahwa pasukan Israel melakukan pembunuhan sehingga 1.000 orang Mesir yang tak bersenjata dibunuh oleh Angkatan Bersenjata Israel. 

Tuduhan itu menerima perhatian yang meluas di Israel serta di seluruh dunia. Namun, Yitzhaki kemudian diketahui bahwa ia

Akhir konflik dan keadaan pasca-perang Perang Enam Hari

Wilayah yang direbut Israel

Tanggal 11 Juni, Israel menandatangani perjanjian gencatan senjata dan mendapatkan Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat (termasuk Yerusalem Timur), dan Dataran Tinggi Golan. Secara keseluruhan, wilayah Israel bertambah tiga kali lipat, termasuk sekitar satu juta orang Arab yang masuk ke dalam kontrol Israel di wilayah yang baru didapat

Sabtu, 13 Juni 2015

Pertempuran Perang Enam Hari

Meliputi :

Serangan udara

Pergerakan Israel yang pertama dan yang paling penting adalah serangan pre-emptif terhadap Angkatan Udara Mesir. Angkatan Udara Mesir merupakan tentara udara termodern dan terbesar di kalangan Angkatan udara Arab, memiliki kurang lebih 450 pesawat tempur, dan semuanya merupakan buatan Uni Soviet dan baru.

Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Israel adalah 30 buah pesawat pengebom sederhana Tu-16 Badger, yang dapat memberikan kerusakan besar kepada permukiman penduduk dan markas militer Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967 pukul 7:45 waktu Israel, sirine pertahanan rakyat sipil dibunyikan di seluruh Israel, Angkatan Udara Israel melancarkan Operasi Fokus (Moked). 

Semua 200 jet kecuali 12 yang boleh beroperasi  telah

Latar Belakang Perang Enam Hari (Arab vs Israel)

Akibat Perang Arab-Israel tahun 1948 dan 1956

Perang ini disebabkan oleh ketidakpuasan orang Arab atas kekalahannya dalam Perang Arab-Israel tahun 1948 dan 1956. Pada saat terjadinya Krisis Suez tahun 1956, walaupun Mesir kalah, namun mereka menang dalam hal politik. Tekanan diplomatik dari Amerika Serikat dan Uni Soviet memaksa Israel untuk mundur dari Semenanjung Sinai. 

Setelah perang tahun 1956, Mesir setuju atas keberadaan pasukan perdamaian PBB di Sinai, UNEF, untuk memastikan kawasan tersebut bebas, tentara dan juga menghalangi gerilyawan yang akan menyebrang ke Israel, sehingga perdamaian antara

Perang Enam Hari (Arab vs Israel)

Perang Enam Hari (bahasa Ibrani: מלחמת ששת הימים Milkhemet Sheshet HaYamim, bahasa Arab: حرب الأيام الستة ħarb al-'ayyam as-sittah), juga dikenali sebagai Perang Arab-Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh.

Pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir