Teater konflik
Kebingungan Blok Sentral
Strategi Blok Sentral mengalami
miskomunikasi. Jerman telah berjanji mendukung invasi Austria-Hongaria ke
Serbia, namun penafsiran maksudnya berbeda. Rencana penempatan pasukan yang
sebelumnya diuji telah diganti pada awal 1914, namun penggantian tersebut tidak
pernah diuji dalam latihan. Para pemimpin Austria-Hongaria yakin Jerman akan
melindungi perbatasan utaranya dari serbuan Rusia. Meski begitu, Jerman
mengharapkan Austria-Hongaria mengarahkan sebagian besar tentaranya ke Rusia,
sementara Jerman menangani Perancis. Kebingungan ini mendorong Angkatan
Darat Austria-Hongaria membagi pasukannya antara front Rusia dan Serbia.
Pada tanggal 9 September 1914,
(Septemberprogramm), sebuah rencana memungkinkan yang menyebutkan tujuan perang tertentu Jerman dan persyaratan yang dipaksakan Jerman terhadap Blok Sekutu, dibuat oleh Kanselir Jerman Theobald von Bethmann-Hollweg. Rencana ini tidak pernah dilaksanakan secara resmi.
(Septemberprogramm), sebuah rencana memungkinkan yang menyebutkan tujuan perang tertentu Jerman dan persyaratan yang dipaksakan Jerman terhadap Blok Sekutu, dibuat oleh Kanselir Jerman Theobald von Bethmann-Hollweg. Rencana ini tidak pernah dilaksanakan secara resmi.
Kampanye Afrika
Lettow menyerahkan pasukannya ke Britania di Abercorn
Sejumlah pertempuran pertama dalam perang
melibatkan kekuatan kolonial Britania, Perancis, dan Jerman di Afrika. Tanggal
7 Agustus, tentara Perancis dan Britania menyerbu protektorat Togoland Jerman. Tanggal 10 Agustus, pasukan Jerman di Afrika Barat Daya menyerang Afrika Selatan;
pertempuran sporadis dan sengit berlanjut sampai akhir perang. Pasukan kolonial
Jerman di Afrika Timur Jerman, dipimpin Kolonel Paul Emil
von Lettow-Vorbeck, melakukan kampanye peperangan gerilya selama
Perang Dunia I dan baru menyerah dua minggu setelah gencatan senjata
diberlakukan di Eropa.
Kampanye Serbia
Austria
menyerbu dan memerangi pasukan Serbia pada Pertempuran Cer dan Pertempuran Kolubara yang
dimulai tanggal 12 Agustus. Sampai dua minggu berikutnya, serangan Austria
dipatahkan dengan kerugian besar, yang menandakan kemenangan besar pertama
Sekutu dalam perang ini dan memupuskan harapan Austria-Hongaria akan kemenangan
mulus.
Posisi artileri tentara Serbia pada Pertempuran Kolubara.
Akibatnya, Austria harus menempatkan pasukan yang memadai di front Serbia, sehingga melemahkan upayanya membuka perang dengan Rusia.Kekalahan Serbia dalam invasi Austria-Hongaria tahun 1914 tergolong sebagai kemenangan terbalik besar dalam abad terakhir.
Posisi artileri tentara Serbia pada Pertempuran Kolubara.
Akibatnya, Austria harus menempatkan pasukan yang memadai di front Serbia, sehingga melemahkan upayanya membuka perang dengan Rusia.Kekalahan Serbia dalam invasi Austria-Hongaria tahun 1914 tergolong sebagai kemenangan terbalik besar dalam abad terakhir.
Pasukan Jerman di Belgia dan Perancis
Tentara Jerman di gerbong kereta menuju garis depan pada tahun 1914. Pesan di gerbong bertuliskan "Perjalanan ke Paris"; pada awal perang, semua sisi berharap konflik ini cepat selesai.
Tentara Jerman di gerbong kereta menuju garis depan pada tahun 1914. Pesan di gerbong bertuliskan "Perjalanan ke Paris"; pada awal perang, semua sisi berharap konflik ini cepat selesai.
Pada awal
pecahnya Perang Dunia Pertama, angkatan darat Jerman (di sebelah barat terdiri
dari tujuh pasukan lapangan) melaksanakan versi modifikasi Rencana
Schlieffen, yang
dirancang untuk menyerang Perancis secara cepat melalui Belgia yang netral
sebelum berbelok ke selatan untuk mengepung pasukan Perancis di perbatasan
Jerman.
Karena Perancis telah menyatakan bahwa mereka akan "bertindak sebebasnya andai terjadi perang antara Jerman dan Rusia", Jerman memperkirakan kemungkinan serangan di dua front. Jika terjadi hal seperti itu, Rencana Schlieffen menyatakan bahwa Jerman harus mencoba mengalahkan Perancis secara cepat (seperti yang terjadi pada Perang Perancis-Prusia 1870-71).
Rencana ini menyarankan bahwa untuk mengulangi kemenangan cepat di barat, Jerman tidak usah menyerang melalui Alsace-Lorraine (yang memiliki perbatasan langsung di sebelah barat sungai Rhine), tetapi mencoba memutuskan Paris secara cepat dari Selat Inggris (terputus dengan Britania Raya). Kemudian pasukan Jerman dipindahkan ke timur untuk menyerbu Rusia. Rusia diyakini membutuhkan persiapan lama sebelum bisa menjadi ancaman besar bagi Blok Sentral.
Karena Perancis telah menyatakan bahwa mereka akan "bertindak sebebasnya andai terjadi perang antara Jerman dan Rusia", Jerman memperkirakan kemungkinan serangan di dua front. Jika terjadi hal seperti itu, Rencana Schlieffen menyatakan bahwa Jerman harus mencoba mengalahkan Perancis secara cepat (seperti yang terjadi pada Perang Perancis-Prusia 1870-71).
Rencana ini menyarankan bahwa untuk mengulangi kemenangan cepat di barat, Jerman tidak usah menyerang melalui Alsace-Lorraine (yang memiliki perbatasan langsung di sebelah barat sungai Rhine), tetapi mencoba memutuskan Paris secara cepat dari Selat Inggris (terputus dengan Britania Raya). Kemudian pasukan Jerman dipindahkan ke timur untuk menyerbu Rusia. Rusia diyakini membutuhkan persiapan lama sebelum bisa menjadi ancaman besar bagi Blok Sentral.
Jerman ingin
bergerak bebas melintasi Belgia (dan Belanda juga, meski ditolak Kaiser Wilhelm II) untuk
bertemu Perancis di perbatasannya. Jawaban dari Belgia netral tentu saja
"tidak". Jerman kemudian merasa perlu menyerbu Belgia, karena inilah
rencana satu-satunya yang ada andai terjadi perang dua front di Jerman.
Perancis juga ingin menggerakkan tentara mereka melintasi Belgia, tetapi Belgia menolak untuk menghindari pecahnya perang apapun di tanah Belgia. Pada akhirnya, setelah serbuan Jerman, Belgia mencoba menggabungkan pasukan mereka dengan Perancis (namun sebagian besar pasukan Belgia mundur ke Antwerpen tempat mereka dipaksa menyerah ketika semua harapan bantuan pupus).
Perancis juga ingin menggerakkan tentara mereka melintasi Belgia, tetapi Belgia menolak untuk menghindari pecahnya perang apapun di tanah Belgia. Pada akhirnya, setelah serbuan Jerman, Belgia mencoba menggabungkan pasukan mereka dengan Perancis (namun sebagian besar pasukan Belgia mundur ke Antwerpen tempat mereka dipaksa menyerah ketika semua harapan bantuan pupus).
Rencana ini
meminta agar sisi kanan Jerman bergerak ke Paris, dan awalnya Jerman berhasil,
terutama pada Pertempuran Frontiers (14–24 Agustus). Pada 12
September, Perancis, dengan bantuan dari pasukan
Britania,
menghambat pergerakan Jerman ke timur Paris pada Pertempuran Marne Pertama (5–12
September) dan mendorong pasukan Jerman 50 km ke belakang. Hari-hari
terakhir pertempuran ini menandakan akhir dari peperangan bergerak di barat.
Serangan Perancis ke Alsace Selatan, dimulai tanggal 20 Agustus dengan Pertempuran Mulhouse, mengalami sedikit kesuksesan.
Di sebelah
timur, hanya satu pasukan lapangan, yaitu pasukan ke-8, yang bergerak cepat
melalui kereta api melintasi Kekaisaran Jerman. Pasukan yang dulunya cadangan
di barat ini dipimpin oleh Jenderal Paul von Hindenburg untuk mempertahankan Prusia Timur, setelah
berhasil melakukan serbuan awal ke Rusia dengan dua unit pasukan. Jerman
mengalahkan Rusia dalam serangkaian pertempuran yang secara kolektif disebut Pertempuran
Tannenberg Pertama (17 Agustus – 2 September). Akan tetapi,
invasi Rusia yang gagal lebih disebabkan oleh berhentinya serangan Jerman di
barat dan kekalahan taktis oleh Angkatan Darat Perancis di Marne.
Pasukan Jerman semakin lelah dan pasukan cadangannya dipindahkan untuk menangani invasi ke Rusia. Staf Jenderal Jerman di bawah Jenderal Helmuth von Moltke yang Muda juga telah memperhitungkan bahwa pemanfaatan transportasi tentara cepat melalui kereta api tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan di luar Kekaisaran Jerman. Blok Sentral gagal mendapatkan kemenangan cepat di Perancis dan terpaksa berperang di dua front. Pasukan Jerman mengambil posisi defensif yang baik di dalam Perancis dan berhasil melumpuhkan mobilisasi 230.000 tentara Perancis dan Britania secara permanen. Meski begitu, masalah komunikasi dan keputusan komando yang bisa dipertanyakan menggagalkan impian kemenangan awal Jerman.
Pasukan Jerman semakin lelah dan pasukan cadangannya dipindahkan untuk menangani invasi ke Rusia. Staf Jenderal Jerman di bawah Jenderal Helmuth von Moltke yang Muda juga telah memperhitungkan bahwa pemanfaatan transportasi tentara cepat melalui kereta api tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan di luar Kekaisaran Jerman. Blok Sentral gagal mendapatkan kemenangan cepat di Perancis dan terpaksa berperang di dua front. Pasukan Jerman mengambil posisi defensif yang baik di dalam Perancis dan berhasil melumpuhkan mobilisasi 230.000 tentara Perancis dan Britania secara permanen. Meski begitu, masalah komunikasi dan keputusan komando yang bisa dipertanyakan menggagalkan impian kemenangan awal Jerman.
Asia dan Pasifik
Selandia Baru menduduki Samoa Jerman (kemudian
Samoa Barat) pada tanggal 30 Agustus 1914. Tanggal 11 September, Pasukan
Ekspedisi Laut dan Militer Australia mendarat di pulau Neu Pommern (kemudian Britania Baru), yang merupakan wilayah Nugini
Jerman.
Tanggal 28 Oktober, kapal jelajah SMS Emden
menenggelamkan kapal
jelajah Jerman Zhemchug pada Pertempuran Penang. Jepang
merebt koloni Mikronesia Jerman dan, setelah Pengepungan Tsingtao, pelabuhan batu bara Jerman di Qingdao di
semenanjung Shandong, Cina.
Dalam beberapa bulan, pasukan Sekutu telah merebut semua teritori Jerman di
Pasifik; hanya pos dagang terisolasi dan sedikit wilayah di Nugini yang
bertahan.
Pria di Melbourne mengambil brosur perekrutan, 1914.
Sumber : Wikipedia
Pria di Melbourne mengambil brosur perekrutan, 1914.
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar