Asal istilah
istilah perang dingin digunakan untuk
menggambarkan ketegangan geopolitik antara Uni Soviet dan negara satelitnya dengan Amerika Serikat
dan sekutu Eropa Barat-nya pasca-Perang Dunia II dicetuskan pertama kali oleh Bernard
Baruch, seorang ahli keuangan Amerika
dan penasihat presiden.
Latar belakang
Ada perdebatan di antara para sejarawan
mengenai titik awal dari Perang Dingin. Sebagian besar sejarawan menyatakan
bahwa Perang Dingin dimulai segera setelah Perang Dunia II berakhir, yang
lainnya berpendapat bahwa Perang Dingin sudah dimulai menjelang akhir Perang
Dunia I, meskipun
ketegangan antara Kekaisaran Rusia, negara-negara Eropa lainnya, dan Amerika Serikat sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-19.
ketegangan antara Kekaisaran Rusia, negara-negara Eropa lainnya, dan Amerika Serikat sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-19.
Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917
(diikuti dengan penarikan mundur pasukannya dari Perang Dunia I), mengakibatkan
Soviet Rusia terisolasi dari diplomasi internasional. Pemimpin Vladimir
Lenin menyatakan bahwa Uni Soviet "dikepung oleh para kapitalis yang
bermusuhan", dan ia memandang diplomasi sebagai senjata untuk menjauhkan
Soviet dari musuh, dimulai dengan pembentukan Komintern
Soviet, yang menyerukan pergolakan revolusioner di luar Soviet.
Pemimpin Soviet Joseph Stalin, yang menganggap Uni Soviet sebagai
sebuah "kepulauan sosialis", menyatakan bahwa Uni Soviet harus
memandang "dominasi kapitalis saat ini harus digantikan oleh dominasi
sosialis." Pada awal 1925, Stalin menyatakan bahwa ia memandang politik
internasional sebagai sebuah dunia bipolar di mana Uni Soviet akan menarik
negara-negara lainnya ke arah sosialisme dan negara-negara kapitalis juga akan
menarik negara-negara lain ke arah kapitalisme,
sementara dunia sedang berada dalam periode "stabilisasi sementara
kapitalisme" menjelang keruntuhannya.
Berbagai peristiwa menjelang Perang Dunia Kedua menunjukkan adanya saling
ketidakpercayaan dan kecurigaan antara kekuatan Barat dan Uni Soviet, terlepas
dari filosofi umum Partai Bolshevik yang dibentuk untuk menentang kapitalisme.
Ada dukungan dari Barat terhadap gerakan
Putih anti-Bolshevik dalam Perang Saudara Rusia,
pemberian dana oleh Uni Soviet kepada pekerja pemberontak Britania pada
tahun 1926 menyebabkan Britania Raya memutuskan hubungan dengan Uni Soviet,
deklarasi Stalin tahun 1927 untuk hidup berdampingan secara damai dengan
negara-negara kapitalis diurungkan, tuduhan adanya konspirasi dalam Peradilan Shakhty tahun
1928 yang direncanakan oleh Britania dan Perancis memicu kudeta, penolakan
Amerika untuk mengakui Uni Soviet hingga tahun 1933, dan Stalinisme Peradilan Moskow untuk
kasus Pembersihan Besar-Besaran, serta tuduhan
atas adanya spionase dari Britania, Perancis, dan Jerman Nazi
merupakan peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi Perang Dingin.
Ketika Tentara Jerman menginvasi Uni Soviet pada bulan Juni 1941,
Sekutu mengambil keuntungan dari front baru ini dan memutuskan untuk membantu
Uni Soviet. Britania menandatangani persekutuan formal dan Amerika Serikat
membentuk kesepakatan informal dengan Soviet. Pada masa perang, Amerika Serikat
memfasilitasi Britania dan Soviet lewat program Lend-Lease nya.
Bagaimanapun juga, Stalin tetap mencurigai kedua negara tersebut dan percaya
bahwa Britania dan Amerika Serikat bersekongkol untuk memastikan bahwa Soviet
akan menanggung beban terbesar dalam pertempuran menghadapi Jerman Nazi.
Menurut pandangannya ini, Sekutu Barat dengan sengaja menunda untuk membuka
front anti-Jerman kedua dengan tujuan untuk beraksi di saat-saat terakhir dan kemudian
membuat penyelesaian damai. Dengan demikian, persepsi Soviet terhadap Barat
menyebabkan munculnya arus ketegangan dan permusuhan dengan pihak Sekutu.
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar